Search This Blog

Thursday, February 26, 2009

Politikus dan Diplomat Desak AS-Israel Libatkan Hamas

Anton Suhartono - Okezone

LONDON - Para tokoh politik, mantan menteri luar negeri, serta mantan negosiator Timur Tengah, mendesak kelompok negara Middle East Quartet, untuk melibatkan Hamas dalam proses pembicaraan damai di Timur Tengah.

Dalam surat terbuka yang sempat dipublikasikan Spiegel Online Jerman dan Times of London dan dikutip Press TV, Kamis (26/2/2009) itu menyatakan, sebanyak 14 pembubuh tanda tangan surat itu mengatakan, Amerika Serikat dan Israel harus mengubah kebijakan mereka terhadap Hamas jika ingin ada kemajuan dalam proses perdamaian di Timur Tengah.

Di antara yang membubuhkan tanda tangan itu adalah mantan Menteri Luar Negeri Israel Ben Ami dan utusan PBB untuk Middle East Quartet Alvaro de Soto. Mereka menandaskan bahwa perdamaian tidak akan terjadi tanpa melibatkan Hamas. Surat itu dibuat setelah kunjungan utusan khusus AS George Mitchell dan utusan PBB Javier Solana ke wilayahyang tak pernah sepi dari  konflik itu.

Mereka menegaskan bahwa kebijakan komunitas internasional yang mengenyampingkan Hamas selama tiga tahun belakangan ini, harus diubah.

"Tidak akan berguna proses damai tanpa melibatkan satu perwakilan pemerintahan Palestina di mana antar faksi saling memerangi," demikian tertulis dalam surat itu.

Pada Rabu kemarin, menteri Luar Negeri Inggris David Miliband menyatakan mengadakan pembicaraan dengan Hamas merupakan hal baik untuk dilakukan.

Selama ini, Hamas tidak pernah dilibatkan dalam proses perdamaian. Palestina selalu diwakili dengan Presiden Mahmoud Abbas dari faksi Fatah. Fatah merupakan kelompok perlawanan Palestina yang mendapat dukungan dari AS.

Hamas sendiri pernah menyatakan, tanpa mengikutsertakan kelompoknya yang mayortas mendapat dukungan rakyat Palestina dalam pemilihan umum parlemen 2006 lalu, tidak akan tercipta atmosfer positif dan perkembangan dalam pembicaraan damai.

(ton)

No comments: