saudaraku, tulisan dibawah agak panjang. Tapi saya menyarankan agar kita menyediakan waktu barang 10 menit untuk membaca seluruhnya...
Allah berfirman dalam Al-quran, " ud-'uuny astajib lakum", Berdoalah padaku niscaya aku akan mengabulkan doamu. pertanyaan kita selanjutnya adalah, mengapa sering sekali kita berdoa, tapi apa yang kita doakan itu belum kunjung dikabulkan oleh Allah? ada beberapa hal yang menghalangi doa kita tersebut teristijabah (dikabulkan) oleh Allah. Hal tersebut adalah :
Kita mengaku mengenali Allah tetapi kita tidak memenuhi hakNya (Mengikuti segala suruhan dan meninggalkan larangannya)
bagaimana mungkin kita menuntut hak kita kepada Allah padahal kita sendiri belum melaksanakan hak Allah yang sekaligus merupakan kewajiban bagi kita. kita sebagai hamba terkadang sangat egois, mengharapkan segala yang menjadi harapan kita segera dikabulkan oleh Allah, dan terkadang terkesan sangat memaksa kepada Allah agar Allah segera mengabulkan doa kita padahal kita jarang shalat, kalaupun kita sering shalat mari kita perhatikan kualitas shalat kita, waktu shalat kita yang terkadang injury time, dan terkadang hanya butuh waktu sekitar 2 sampai 3 menit untuk menyelesaikan shalat kita. kita harusnya ingat, bahwa ALlah maha melihat atas apa yang ada dalam hati kita dan Allah juga maha melihat sejauh apa keikhlasan kita dalam beramal kepada Allah. Lalu, jika yang kita persembahkan kepada Allah adalah sisa-sisa waktu kita setelah dikurangi dengan kesibukan dunia, maka apakah salah bagi Allah jika Allah membalas dengan serupa ? Dan terkadang kita pun sangat susah dalam melaksanakan perintah Allah yang lain, lihatlah seberapa banyak sedeqah yang sudah kita keluarkan, seberapa banyak puasa yang telah kita laksanakan dengan benar, seberapa banyak anak yatim yang telah kita santuni, astaghfirullah, rupanya begitu banyak hak Allah yang belum kita laksanakan. Allahummaghfirlana...
Kita mengaku mencintai Rasulullah tapi kita tidak pernah mengikuti sunahnya
Pengakuan cinta kepada Rasul tidak cukup sebatas lisan tapi harus ada realisasi amal. kalau kita benar-benar mencintai Rasulullah harusnya kita juga mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasul, dan segala apa yang disenangi oleh Rasul maka itu menjadi kesenangan kita juga, begitu juga dengan segala ketidaksenangan Rasul maka itu harus juga menjadi ketidaksenangan kita. sekarang mari sama-sama kita menelaah kembali terhadap sunnah-sunnah Rasul, sejauh mana kita telah melaksanakannya. Rasul senantiasa memerintahkan kita agar kita saling bersilaturahiim, berlaku baik terhadap orang yang berbuat jahat kepada kita, menyantuni anak yatim, dsb sangat banyak sekali amalan yang dianjurkan oleh Rasul. dan yang paling utama adalah kalaulah kita mencintainya, seberapa banyak kita bershalawat kepadanya dalam setiap hari? Padahal, bukankah shalawat kita itu akan menyelamatkan jiwa kita di yaumil akhir kelak, karena Rasul akan menolong ummatnya yang senantiasa mengingatnya.
Kita membaca al-Quran tapi kita tidak mengamalkan isi kandungannya
Astaghfurullah, ah bagaimana kita mau mengamalkannya kalau membacanya saja sangat jarang, kita lebih senang membaca buku cerita daripada Al-quran, kita lebih senang menonton daripada membaca Al-quran, kalaupun membaca kita tidak mengetahui kandungan didalamnya karena kita tidak membeli Al-quran yang ada terjemahannya. Inilah yang harus menjadi tamparan keras pada kita semua, seberapa banyak dalam hari kita, kita luangkan waktu untuk membaca dan memahami Al-quran untuk kemudian melaksanakannya
Kita mengaku bahwa syaitan adalah musuh kita tapi kita patuh padanya
Dengan melaksanakan segala yang dilarang oleh Allah bukankah kita telah melaksanakan perintah syaithan ! Kita paham bahwa syaithan pulalah sebagai tokoh utama yang akan menjerumuskan kita ke neraka, tapi kita sangat enjoy dalam melaksanakan kemaksiatan. semoga kita diberi kekuatan oleh ALlah untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Allahumma amien
Kita berdoa memohon dijauhkan api neraka tapi kita mendekatinya dengan selalu membuat maksiat
Ya Allah ampunilah hamba-Mu ini... terkadang kami melaksanakan maksiat kepada-Mu tapi kami tidak mau mengakui bahwa ini adalah laranganmu, nasehat teman kami senantiasa kami lawan...
Kita berdoa semoga dimasukkan dalam syurga tapi kita tidak berusaha untuk masuk ke dalamnya
Ya Allah, kini kami benar-benar mengakui segala kelemahan kami...
Kita mengetahui bahwa kematian itu pasti tetapi kita tidak bersiap sedia untuknya
Ya Rabbii jangan engkau cabut nyawa kami sebelum kami bertaubat, sebelum kami melaksanakan semua perintah-Mu, Ya ALlah kami mengetahui bahwa azab-Mu adalah benar, dan janji-Mu adalah benar, jauhkan kami dari azab-Mu ya Allah
Kita selalu membuka keaiban saudara kita tapi kita tidak melihat keaiban diri kita sendiri
Entah sudah berapa banyak aib saudara kita yang kita buka di hadapan orang lain, dan terkadang kita sangat sengaja melakukannya, agar dia malu dan kita sangat senang melihat harga dirinya jatuh. Naudzubillah. Padahal janji Allah, Allah akan membuka aib seorang hamba di hari kiamat yang senantiasa membuka aib saudaranya. Tidak cukupkah dengan aib diri kita yang demikian banyak, harusnya kita lebih sibuk untuk memperbaiki aib kita sendiri
Kita memakan segala rezeki dan nikmat Allah tapi kita tidak mahu mensyukurinya
Kita sangat sering mengeluh kepada Allah tentang pekerjaan kita, gaji kita, mengapa nasib kita lebih jelek dari seseorang... Ya Rabb, ampuni kami. Harusnya kita mensyukurinya karena memang masih banyak orang lain yang berada dalam strata yang lebih rendah dari kita. Lihatlah ke sekitar kita maka kita akan menjumpai banyak orang tua yang tidak makan, anak-anak yang kelaparan, dsb
Kita mengebumikan orang yg meninggal dunia tapi kita tidak mengambil pelajaran darinya
Ya Allah berikanlah kami kekuatan untuk memahami setiap hikmah yang telah Engkau berikan dalam bentuk kejadian-kejadian tertentu
Astaghfirullah, sekarang layakkah kita pertanyakan kepada Allah mengapa doa kita tak kunjung diterima oleh Allah ? Rasanya malu sekali, mungkin tidak ada pilihan lain bagi kita selain berbenah diri sesegera mungkin sebelum maut mendahului. Mulai sekarang marilah kita sediakan waktu khusus kepada Allah untuk mengabdi kepada-Nya, bukan waktu sisa.
Allah berfirman dalam Al-quran, " ud-'uuny astajib lakum", Berdoalah padaku niscaya aku akan mengabulkan doamu. pertanyaan kita selanjutnya adalah, mengapa sering sekali kita berdoa, tapi apa yang kita doakan itu belum kunjung dikabulkan oleh Allah? ada beberapa hal yang menghalangi doa kita tersebut teristijabah (dikabulkan) oleh Allah. Hal tersebut adalah :
Kita mengaku mengenali Allah tetapi kita tidak memenuhi hakNya (Mengikuti segala suruhan dan meninggalkan larangannya)
bagaimana mungkin kita menuntut hak kita kepada Allah padahal kita sendiri belum melaksanakan hak Allah yang sekaligus merupakan kewajiban bagi kita. kita sebagai hamba terkadang sangat egois, mengharapkan segala yang menjadi harapan kita segera dikabulkan oleh Allah, dan terkadang terkesan sangat memaksa kepada Allah agar Allah segera mengabulkan doa kita padahal kita jarang shalat, kalaupun kita sering shalat mari kita perhatikan kualitas shalat kita, waktu shalat kita yang terkadang injury time, dan terkadang hanya butuh waktu sekitar 2 sampai 3 menit untuk menyelesaikan shalat kita. kita harusnya ingat, bahwa ALlah maha melihat atas apa yang ada dalam hati kita dan Allah juga maha melihat sejauh apa keikhlasan kita dalam beramal kepada Allah. Lalu, jika yang kita persembahkan kepada Allah adalah sisa-sisa waktu kita setelah dikurangi dengan kesibukan dunia, maka apakah salah bagi Allah jika Allah membalas dengan serupa ? Dan terkadang kita pun sangat susah dalam melaksanakan perintah Allah yang lain, lihatlah seberapa banyak sedeqah yang sudah kita keluarkan, seberapa banyak puasa yang telah kita laksanakan dengan benar, seberapa banyak anak yatim yang telah kita santuni, astaghfirullah, rupanya begitu banyak hak Allah yang belum kita laksanakan. Allahummaghfirlana...
Kita mengaku mencintai Rasulullah tapi kita tidak pernah mengikuti sunahnya
Pengakuan cinta kepada Rasul tidak cukup sebatas lisan tapi harus ada realisasi amal. kalau kita benar-benar mencintai Rasulullah harusnya kita juga mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasul, dan segala apa yang disenangi oleh Rasul maka itu menjadi kesenangan kita juga, begitu juga dengan segala ketidaksenangan Rasul maka itu harus juga menjadi ketidaksenangan kita. sekarang mari sama-sama kita menelaah kembali terhadap sunnah-sunnah Rasul, sejauh mana kita telah melaksanakannya. Rasul senantiasa memerintahkan kita agar kita saling bersilaturahiim, berlaku baik terhadap orang yang berbuat jahat kepada kita, menyantuni anak yatim, dsb sangat banyak sekali amalan yang dianjurkan oleh Rasul. dan yang paling utama adalah kalaulah kita mencintainya, seberapa banyak kita bershalawat kepadanya dalam setiap hari? Padahal, bukankah shalawat kita itu akan menyelamatkan jiwa kita di yaumil akhir kelak, karena Rasul akan menolong ummatnya yang senantiasa mengingatnya.
Kita membaca al-Quran tapi kita tidak mengamalkan isi kandungannya
Astaghfurullah, ah bagaimana kita mau mengamalkannya kalau membacanya saja sangat jarang, kita lebih senang membaca buku cerita daripada Al-quran, kita lebih senang menonton daripada membaca Al-quran, kalaupun membaca kita tidak mengetahui kandungan didalamnya karena kita tidak membeli Al-quran yang ada terjemahannya. Inilah yang harus menjadi tamparan keras pada kita semua, seberapa banyak dalam hari kita, kita luangkan waktu untuk membaca dan memahami Al-quran untuk kemudian melaksanakannya
Kita mengaku bahwa syaitan adalah musuh kita tapi kita patuh padanya
Dengan melaksanakan segala yang dilarang oleh Allah bukankah kita telah melaksanakan perintah syaithan ! Kita paham bahwa syaithan pulalah sebagai tokoh utama yang akan menjerumuskan kita ke neraka, tapi kita sangat enjoy dalam melaksanakan kemaksiatan. semoga kita diberi kekuatan oleh ALlah untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Allahumma amien
Kita berdoa memohon dijauhkan api neraka tapi kita mendekatinya dengan selalu membuat maksiat
Ya Allah ampunilah hamba-Mu ini... terkadang kami melaksanakan maksiat kepada-Mu tapi kami tidak mau mengakui bahwa ini adalah laranganmu, nasehat teman kami senantiasa kami lawan...
Kita berdoa semoga dimasukkan dalam syurga tapi kita tidak berusaha untuk masuk ke dalamnya
Ya Allah, kini kami benar-benar mengakui segala kelemahan kami...
Kita mengetahui bahwa kematian itu pasti tetapi kita tidak bersiap sedia untuknya
Ya Rabbii jangan engkau cabut nyawa kami sebelum kami bertaubat, sebelum kami melaksanakan semua perintah-Mu, Ya ALlah kami mengetahui bahwa azab-Mu adalah benar, dan janji-Mu adalah benar, jauhkan kami dari azab-Mu ya Allah
Kita selalu membuka keaiban saudara kita tapi kita tidak melihat keaiban diri kita sendiri
Entah sudah berapa banyak aib saudara kita yang kita buka di hadapan orang lain, dan terkadang kita sangat sengaja melakukannya, agar dia malu dan kita sangat senang melihat harga dirinya jatuh. Naudzubillah. Padahal janji Allah, Allah akan membuka aib seorang hamba di hari kiamat yang senantiasa membuka aib saudaranya. Tidak cukupkah dengan aib diri kita yang demikian banyak, harusnya kita lebih sibuk untuk memperbaiki aib kita sendiri
Kita memakan segala rezeki dan nikmat Allah tapi kita tidak mahu mensyukurinya
Kita sangat sering mengeluh kepada Allah tentang pekerjaan kita, gaji kita, mengapa nasib kita lebih jelek dari seseorang... Ya Rabb, ampuni kami. Harusnya kita mensyukurinya karena memang masih banyak orang lain yang berada dalam strata yang lebih rendah dari kita. Lihatlah ke sekitar kita maka kita akan menjumpai banyak orang tua yang tidak makan, anak-anak yang kelaparan, dsb
Kita mengebumikan orang yg meninggal dunia tapi kita tidak mengambil pelajaran darinya
Ya Allah berikanlah kami kekuatan untuk memahami setiap hikmah yang telah Engkau berikan dalam bentuk kejadian-kejadian tertentu
Astaghfirullah, sekarang layakkah kita pertanyakan kepada Allah mengapa doa kita tak kunjung diterima oleh Allah ? Rasanya malu sekali, mungkin tidak ada pilihan lain bagi kita selain berbenah diri sesegera mungkin sebelum maut mendahului. Mulai sekarang marilah kita sediakan waktu khusus kepada Allah untuk mengabdi kepada-Nya, bukan waktu sisa.
No comments:
Post a Comment