Search This Blog

Friday, October 21, 2005

[*] Episode 1 : Birokrat PKS

berikut ada email dari sebuah milis, yang semoga saja Ust.Nabiel selaku yang menulis email tidak berkeberatan email beliau dipublikasikan dalam blog ini.
------
(Untuk Para Kader PKS Yg Bertanya via Japri)

BismiLLAAHir RAHMAANir RAHIIM,

Beberapa hari yg lalu ana berkesempatan untuk ikut dalam acara buka bersama dengan Ketua MPR-RI, DR Muhammad Hidayat Nurwahid, MA di rumah dinasnya comp. Widya Chandra dg beberapa ikhwah..

Ketika ana masuk ke rumah dinas beliau tsb, maka dalam hati ana bergumam sendiri : Alangkah sederhananya isi rumah ini.. Ana melihat lagi dg teliti, meja, kursi2, asesori yg ada, hiasan di dinding.. SubhanaLLAH, lebih sederhana dari rumah seorang camat sekalipun..

Ketika ana masuk ke rumah tsb ana memandang ke sekeliling, kebetulan ada disana Ketua DPR Agung Laksono, Wk Ketua MPR A.M Fatwa, Menteri Agama, dan sejumlah Menteri dari PKS (Mentan & Menpera) serta anggota DPR-RI, serta pejabat2 lainnya..

Lagi2 ana bergumam : Alangkah sederhananya pakaian beliau, tidak ada gelang dan cincin (seperti yg dipakai teman2 pejabat yg lain disana).. Ternyata beliau masih ustaz Hidayat yg ana kenal dulu, yg membimbing tesis S2 ana dg judul : Islam & Perubahan Sosial (kasus di Pesantren PERSIS Tarogong Garut)..

Terkenang kembali saat2 masa bimbingan penulisan tesis tsb, dimana ana pernah diminta datang malam hari setelah seharian aktifitas penuh beliau sebagai Presiden PKS, dan ada 10 orang tamu yg menunggu ingin bertemu.. Ana kebagian yg terakhir, ditengah segala kelelahannya beliau masih menyapa ana dg senyum : MAA MAADZA MASAA'ILU YA NABIIL..?

Lalu ana pandang kembali wajah beliau, kelihatan rambut yg makin memutih, beliau bolak-balik menerima tamu, saat berbuka beliau hanya sempat sebentar makan kurma & air, karena setelah beliau memimpin shalat magrib terus banyak tokoh yg berdatangan, ba'da isya & tarawih kami semua menyantap makanan, tapi beliau menerima antrian wartawan dalam & luar negeri yg ingin wawancara..

Tdk terasa airmata ana menetes, alangkah jauhnya ya ALLAH jihad ana dibandingkan dg beliau, ana masih punya kesempatan bercanda dg keluarga, membaca kitab dsb, sementara beliau benar2 sudah kehilangan privasi sebagai pejabat publik, sementara beliaupun lebih berat ujian kesabarannya untuk terus konsisten dlm kebenaran dan membela rakyat..

Tidaklah yg disebut istiqamah itu orang yg bisa istiqamah dlm keadaan di tengah2 berbagai kitab Fiqh dan Hadits seperti ana yg lemah ini.. Adapun yg disebut istiqamah adalah orang yg mampu tetap konsisten ditengah berbagai kemewahan, kesenangan, keburukan, suap-menyuap dan lingkungan yg amat jahat & menipu..

Ketika keluar dari rumah beliau ana melihat beberapa rumah diseberang yg mewah bagaikan hotel dg asesori lampu2 jalan yg mahal dan beberapa buah mobil mewah, lalu ana bertanya pd supir DR Hidayat : Rumah siapa saja yg diseberang itu? Maka jawabnya : Oh, itu rumah pak Fulan dan pak Fulan Menteri dari beberapa partai besar.. Dalam hati ana berkata : AlhamduliLLAH bukan menteri PKS..

Saat pulang ana menyempatkan bertanya pd ustaz Hidayat : Ustaz, apakah nomor HP antum masih yg dulu? Jawab beliau : Na'am ya akhi, masih yg dulu, tafadhal antum SMS saja ke ana, cuma afwan kalo jawabannya bisa beberapa hari atau bahkan beberapa minggu, maklum SMS yg masuk tiap hari ratusan ke ana..

Kembali airmata ana menetes, alangkah beratnya cobaan beliau & khidmah beliau untuk ummat ini, benarlah nabi SAW yg bersabda bahwa orang pertama yg dinaungi oleh ALLAH SWT di Hari Kiamat nanti adalah Pemimpin yg Adil.. Sambil berjalan pulang ana berdoa : Ya ALLAH, semoga beliau dijadikan pemimpin yg adil & dipanjangkan umur serta diberikan kemudahan dlm memimpin negara ini.. Aaamiin ya RABB..


Nabil Almusawa